Selasa, 06 Maret 2012

Inilah cara Orang Dayak dalam mengelola alamnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Aktivitas be-uma/ladang seperti ini telah mereka lakukan secara turun-temurun dan alam yang digunakan tetap saja lestari dan berkelanjutan.

Mereka memiliki aturan adat tersendiri dalam mengelola dan memanfaatkan alam. Aturan ini mengatur dimana lahan yang boleh dan tidak boleh dibuka untuk be-uma. Dengan mentaati aturan adat ini, mereka tidak pernah kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Jadi jangan "mengkambing hitamkan" Dayak sebagai perusak hutan yang menyebabkan banjir, longsor dan perubahan iklim sekarang.

1 komentar:

aprians mengatakan...

Masyarakat dayak hanya menjadi kambing hitam saja..padahal siapa yang membakar berhektar-hektar hutan? siapa yang bertanggung jawab atas semakin panasnya bumi kalimantan ini? jelas perkebunan sawitlah...
kemana arah pembangunan daerah kita? cobalah kita melirik pengembangan pariwisata, terutama budaya dan alam kita agar dapat dilestarikan.
semoga, semoga semoga mereka mendengar.